JAKARTA – Fraksi Partai NasDem Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mengecam keras aksi arogan seorang dosen Universitas Islam Makassar (UIM), Amal Said, yang terekam kamera CCTV meludahi seorang kasir swalayan di Makassar. Anggota Komisi II DPR RI, Ujang Bey, menekankan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) wajib menjaga etika dan perilaku di ruang publik.
ASN Wajib Berikan Contoh Baik
“Saya kira setiap PNS harus mengedepankan etika dalam bersikap ketika di ruang publik. Apa lagi yang bersangkutan seorang tenaga pendidik sudah sepatutnya memberikan contoh baik dan positif,” ujar Ujang Bey kepada wartawan, Senin (29/12/2025).
Amal Said diketahui berstatus sebagai dosen UIM sekaligus ASN. Terkait hal ini, Ujang Bey menyerahkan sepenuhnya proses pemberian sanksi kepada Badan Kepegawaian Negara (BKN) selaku lembaga yang berwenang mengatur kode etik dan disiplin PNS.
“Karena yang bersangkutan seorang PNS kita serahkan ke BKN sebagai lembaga yang mengatur tentang kode etik PNS, sanksi apa yang tepat diberikan kepada yang bersangkutan,” tuturnya.
Ujang mengaku sangat menyesalkan sikap arogansi yang ditunjukkan oleh Amal Said. Ia juga mengimbau seluruh ASN untuk lebih berhati-hati dalam bertindak di tempat umum.
“Diakui atau tidak, tindakan bersangkutan yang terekam oleh CCTV sangat melukai perasaan publik yang melihatnya,” katanya.
Lebih lanjut, Ujang berharap agar para ASN dapat lebih waspada dalam bersikap di ruang publik, terutama di era digital yang serba terbuka.
“Saya harap di tengah dunia yang serba terbuka melalui kecepatan informasi media (viral), sudah seharusnya PNS lebih berhati-hati bersikap di ruang publik, jangan sampai ada perasaan orang lain yang terluka karena sikap yang ditunjukkan kurang baik (kasar),” imbuhnya.
Kronologi Versi Dosen UIM
Sebelumnya, insiden ini bermula ketika Amal Said dilaporkan meludahi kasir berinisial N (21) di sebuah swalayan di Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, Sulawesi Selatan. Tindakan tersebut diduga dipicu oleh teguran dari kasir karena Amal dianggap memotong antrean.
Menurut laporan, Amal mulanya terlihat mengantre dengan keranjang belanja. Namun, ia kemudian memotong antrean dan langsung menuju kasir yang sedang melayani pelanggan lain. Saat kasir memasukkan barang belanjaan ke kantong plastik, Amal membuka dompetnya dan meludahi kasir tersebut.
Namun, dalam pengakuannya, Amal Said membantah narasi bahwa dirinya menyerobot antrean. Ia mengklaim hanya berpindah dari antrean yang panjang ke antrean yang sudah kosong.
“Saya kan dituduh menyerobot antrean. Sebenarnya ndak, saya itu kan pindah dari antrean yang tujuh orang di situ ke antrean yang sudah kosong. Tidak benar itu saya menyerobot,” ujar Amal Said dikutip dari detikSulsel, Sabtu (27/12).
Amal menjelaskan bahwa saat kejadian, ada lima meja kasir yang berjejer, dan salah satunya dalam keadaan kosong. Ia memutuskan berpindah antrean karena merasa tidak ada konsumen lain yang akan menuju kasir tersebut. Ia juga menyebut kasir yang melayaninya pada awalnya tidak protes dan tetap memproses transaksinya.
Emosi Amal Said mulai tersulut ketika staf swalayan tersebut mempertanyakan alasannya tidak mengantre di barisan sebelumnya. Ia merasa tersinggung karena merasa dipersulit dan diperlakukan tidak sopan, terlebih ia merasa sudah tua.
Mengenai tindakannya meludah, Amal mengakui bahwa itu adalah reaksi spontan.
“Saya sadar itu (tindakan meludah) memang tidak benar kalau begitu sama orang. Tapi, itu sangat manusiawi kalau dikasih jengkel dan bereaksi,” ucapnya.






